P R O P O S
A L
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
(P T K)
Penyusun : Sugiono Ruslan
NIM : 16612010
A. Judul
Penelitian
Kolaborasi Media Pepisong dan Model NHT Interaktif Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Perang Dunia II Kelas IX SMP
di Primagama Madiun.
B.
Sistematika Proposal PTK
Bab I Pendahuluan
1.
Latar Belakang Masalah
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan di
Ujian Sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran yang juga ikut menentukan
predikat kelulusan setiap siswa SMP, karena dari pelajaran IPS tersebut
diharapkan siswa mampu meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah sosial
disekitarnya serta mampu menerapkan ilmu yang mereka dapat dalam kehidupan
mereka sehari-hari sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran IPS perlu
mendapat perhatian khusus. Salah satu materi ajar yang perlu mendapat perhatian
khusus itu adalah pada bab perang dunia II yang konten materinya begitu banyak
jalinan cerita yang bersifat kronologis serta bersifat berurut.
Permasalahannya
kondisi siswa di pembelajaran perang dunia II seringkali didominasi oleh
kegiatan menulis, mencatat, mendengarkan guru menerangkan, membaca buku. Semua
itu adalah aktivitas yang dilakukan oleh otak kiri saja sehingga siswa sering
merasa bosan untuk belajar dan kurang memiliki inisiatif untuk aktif secara
individu maupun berkelompok.
Problem
lainnya juga nampak pada sebuah momen pembelajaran seringkali jika guru
memanggil siswa untuk tampil di depan kelas pemandangan yang terjadi nyaris
selalu ada dua kondisi yang muncul yaitu ada siswa yang dengan mudah dipanggil
maju ke depan kelas, sebaliknya banyak siswa yang selalu sulit untuk
memberanikan diri tampil ke depan kelas. Hal lain lagi yang sering terlihat
para siswa kurang terkondisi dalam keadaan bahwa tiap individu siswa memiliki
peluang yang sama untuk dilibatkan secara aktif, seharusnya tidak melulu para
siswa yang pandai saja yang aktif tetapi siswa lainnya pun dapat berperan lebih
aktif dari biasanya. Untuk itu perlu dipikirkan model pembelajaran yang
memungkinkan semua siswa aktif seperti beberapa model pengelompokkan yang telah
banyak kita kenal.
Model
pembelajaran yang didominasi oleh guru melalui ceramah-ceramahnya menyampaikan
sejumlah informasi/materi pelajaran yang sudah disusun secara sistematis
mengkondisikan siswa dalam tingkat partisipasi yang rendah serta siswa sering
berada dalam situasi “tertekan” yang berakibat pada tidak optimalnya pemusatan
perhatian pada kemampuan yang harus dikuasainya menjadi rendah termasuk juga
aktivitas belajar yang kurang menantang siswa untuk melakukan kerja yang
maksimal. Dan kalau hal ini terus berlanjut maka tujuan pengajaran IPS
yang telah disampaikan di atas tidak dapat tercapai.
Selain itu,
hal yang menjadi hambatan selama ini adalah pembelajaran IPS oleh guru
seringkali dikemas dengan cara yang konvensional atau tradisional yang selalu
melaksanakan rutinitas yang cenderung mengendapkan kreativitas serta seperti
menutup mata terhadap perkembangan IPTEK yang sebenarnya memberi kemudahan
dalam konteks penyampaian materi pelajaran, namun semua itu seperti terabaikan
begitu saja. Dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang
menarik minat para siswa.
Untuk itulah
diperlukan inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mendorong
terciptanya pembelajaran IPS dalam hal ini materi perang dunia II yang
berkualitas yang berangkat dari pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada
siswa.
Atas dasar
semua itu, perlu adanya upaya-upaya agar segala hambatan yang selama ini
berlaku dapat segera diatasi. Upaya-upaya yang mampu mengkondisikan seluruh
siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara agar pembelajaran
IPS dapat berlangsung dalam suasana aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM) berbasis TIK adalah pemanfaatan software Mindjet MindManager
Pro 7 untuk menyusun media PEPISONG yang merupakan singkatan dari PEta
PIkiran yang masih koSONG sebagai bentuk kegiatan integrasi teknologi dalam
pembelajaran yang didukung model pembelajaran berkelompok Number Head
Together(NHT) interaktif dengan yang memanfaatkan software SmartNotebook
10.7. Strategi ini disinyalir akan lebih mampu meningkatkan aktivitas
sekaligus hasil belajar siswa.
Oleh karena
itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui
kolaborasi pemanfaatan media Pepisong dan pengelompokkan model Number Heads
Together (NHT) interaktif dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan
aktivitas sekaligus hasil belajar siswa, khususnya pada materi Perang Dunia II kelas
IX di Primagama Madiun.
2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan situasi di atas, kondisi
yang ada saat ini adalah
- Pembelajaran IPS didominasi oleh aktivitas otak
kiri saja.
- Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS.
- Partisipasi siswa di pembelajaran IPS masih
sangat kurang.
- Hasil belajar siswa kurang optimal.
- Guru belum kreatif dan cenderung mempertahankan
tradisi mengajar konvensional serta cenderung mengabaikan integrasi
teknologi dalam pembelajaran.
3. Perumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di
atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana menerapkan media pepisong dan NHT
interaktif agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran perang dunia II kelas IX di Primagama Madiun?
- Apakah penerapan peta media pepisong dan NHT
interaktif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran perang dunia II kelas IX di Primagama Madiun?
4. Cara Memecahkan Masalah
Cara
pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini, yaitu penerapan
media pepisong dan NHT interaktif. Dengan penerapan ini, diharapkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS akan meningkat.
5. Hipotesis Tindakan
Penelitian
ini direncanakan terbagi ke dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan
mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui kedua
siklus tersebut dapat diamati peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
- Dengan diterapkan media pepisong dan NHT
interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran perang
dunia II kelas IX di Primagama Madiun.
- Dengan diterapkan media pepisong dan NHT
interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
perang dunia II kelas IX di Primagama Madiun.
6. Tujuan PTK
a.
Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajarn IPS.
b.
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
c.
Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajarn IPS.
d.
Menkondisikan Guru dan siswa untuk mampu mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran.
e.
Mengoptimalkan potensi otak kanan dan kiri para siswa.
f.
Menjadikan guru lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran IPS.
7. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan khususnya dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di pembelajaran IPS. Penelitian
ini juga berguna:
7.1 Bagi Penulis
Merupakan
alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang professional.
7.2 Bagi Siswa
- Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajarn
IPS.
- Meningkatnya hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS.
- Meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajarn
IPS.
- Optimalnya potensi otak kanan dan kiri para
siswa.
7.3 Bagi Guru IPS dan guru
lainnya
- Guru mampu mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran.
- Guru lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran
IPS.
- Dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana
dan melaksanakan pembelajaran dengan media dan model pengelompokkan yang
tepat.
7.4 Bagi Sekolah
- Merupakan sumbangsih bagi pengembangan praktek
pembelajaran yang inovatif SMP di
Primagama Madiun.
- Memotivasi sekolah untuk lebih meningkatkan
layanan terhadap peningkatan mutu para guru SMP di Primagama Madiun.
Bab II Kajian Teori
1.
Hakikat Peta Pikiran Kosong
Sebelum
dibahas pengertian peta pikiran kosong, perlu dijelaskan disini bahwa peta
pikiran (mind map) dalam konteks ini adalah pemanfaatan aplikasi piranti
lunak (software) Mindjet MindManager Pro7 untuk membuat peta
pikiran. Konsep Mind Map ala Tony Buzan sedikit banyak membutuhkan
kemampuan dan waktu untuk menggambar. Dan usaha ini tentunya akan memakan waktu
yang tidak sedikit. Namun, dengan aplikasi ini kita tidak perlu khawatir akan
hambatan ini sehingga kita dapat bekerja dengan kreatif namun dengan waktu yang
relatif singkat.
Sehingga
dapat dikatakan bahwa Minjet MindManager Pro 7 adalah Sebuah aplikasi software
yang memberi kemudahan dalam hal pembuatan peta pikiran sehingga peta pikiran
yang dihasilkan mampu memudahkan guru untuk meringkas materi ajar secara
efektif dan efisien termasuk dalam hal penyampaian materi ajar sedangkan
siswa dapat menyerap materi pelajaran IPS dengan lebih antusias sekaligus
mampu memanjakan kesukaan otak siswa yang cenderung menyukai bentuk (simbol)
dan warna sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan
meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa itu sendiri.
- Konsep Mind Map Tony Buzan
Konsep
pemetaan pikiran diperoleh dengan menggabungkan antara teks dan gambar dalam
sebuah bentuk jaringan sehingga mudah dipahami, menarik dan pastinya mudah
diingat.
Sistem
ingatan yang diterapkan berdasarkan pada imajinasi dan asosiasi yang mampu
menyeimbangkan fungsi otak kiri (OKI) yang short term memory (ingatan
jangka pendek) dan otak kanan (OKA) yang long term memory (ingatan
jangka panjang) sehingga memungkinkan sebuah informasi diingat dengan rinci
sampai beberapa puluh tahun.
Dalam
bukunya “How to Mind Map” Tony Buzan mengungkapkan bagaimana cara otak
bekerja. Yakni dengan menggunakan gambar-gambar dengan jaring-jaring
penghubungnya. Otak terpicu oleh sebuah kata yang kemudian memunculkan
imajinasi berupa gambar. Jaringan informasi yang dilengkapi dengan gambar
inilah yang merupakan Mind Map alami yang dirancang oleh otak ketika
kita terpicu oleh sebuah kata atau ide. Dengan membuat sistem kerja seperti ini
maka kita telah memulai mengembangkan kemampuan berpikir kita dengan cara yang
luar biasa.
Tony Buzan
menemukan bentuk yang mampu menerjemahkan konsep ingatan imajinasi dan asosiasi
tersebut, Tony Buzan menemukan bahwa bentuk alat yang mirip sulur binatang, sederhana
dan cantik mampu memberikan kebebasan untuk berpikir dengan rancangan sendiri
yang mencerminkan kreativitas dan kecerdasan alami saat proses berpikir sedang
berlangsung. Bentuk ini bisa dibuat oleh siapa saja tanpa membutuhkan
kemampuan menggambar yang mahir, namun tetap bisa mewakili ide/gagasan yang
ingin disampaikan. Interpretasi ide, gagasan dan informasi inilah yang
kemudian disebut Mind Map. Tony Buzan mengungkapkan bahwa Mind Map
membantu kita untuk belajar, mengatur, menyimpan sebanyak mungkin informasi
yang diinginkan, serta mengelompokkan informasi tersebut sehingga memudahkan
untuk mendapatkan kembali informasi atas segala hal yang dibutuhkan.
Mind map juga
merupakan cerminan dari kemampuan dan proses berpikir alami otak yang sarat
dengan gambar. Dengan cara mengungkapkan ide seperti ini, kita melatih otak
untuk berpikir secara teratur dan seimbang dengan menggunakan fungsi otak kiri
dan kanan.
Mind Map seperti
halnya peta jalan yang memberi ringkasan atas sesuatu ide yang luas,
mengumpulkan data dan informasi di suatu tempat, menyajikannya dalam bentuk
yang menyenangkan untuk dilihat, dibaca dan tentu saja diingat.
Dalam
bukunya “Gunakan Kepala Anda”, Tony buzan menjelaskan keunggulan peta
pikiran (mind map) jika dibandingkan dengan pembuatan catatan linear,
antara lain :
1. Bagian
tengah bersama gagasan utamanya terdefinisi dengan lebih jelas.
2. Tingkat
relatif pentingnya setiap gagasan ditunjukkan dengan jelas. Semakin penting
gagasan semakin dekat ke bagian tengah dan semakin tidak penting semakin dekat
gagasan tersebut ke bagian pinggir.
3. Hubungan di
antara konsep kata kunci dapat dikenali dengan cepat karena hubungan dan
kedekatannya.
4. Sebagai
akibat hal di atas, kemampuan mengingat dan kaji ulang akan lebih efektif dan
lebih cepat.
5. Sifat strukturnya
memungkinkan melakukan penambahan informasi baru dengan mudah tanpa mencoret
atau menjejalkannya secara tidak rapi, dan lain-lain.
6. Setiap peta
yang dibuat akan terlihat dan berbeda dengan setiap peta lain. Ini akan
membantu dalam mengingat.
7. Dalam bidang
pembuatan catatan yang lebih kreatif, seperti penyusunan esai, dan lain-lain,
sifat terbuka peta akan memungkinkan otak membuat hubungan yang baru dengan
jauh lebih mudah.
- Konsep (Lanjutan) Peta Pikiran (Mind Map)
Sutanto Windura, BLI*
(*Certified Buzan
Licensed Instructor)
1).
Pengertian Mind Map
Mind map adalah
salah satu sistem yang menggunakan prinsip manajemen otak untuk membuka seluruh
potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi. Kontribusinya dalam membantu
siswa belajar secara efektif, efisien, dan menyenangkan sudah terbukti dan
mendapatkan pengakuan di seluruh dunia. Walaupun dunia sudah mengakui kehebatan
sistem ini, namun di Indonesia, khususnya kalangan dunia pendidikan, Mind
Map belum digunakan secara luas.
Mind Map adalah
salah satu sistem how to learn yang paling penting dan harus didapatkan
paling pertama oleh siswa jika mau menggunakan otaknya secara efektif dan
efisien dalam belajar. Penggunaan Mind Map akan menyebabkan proses
belajar yang menyenangkan dan mendorong siswa untuk mandiri belajar serta
sukses dalam prestasi akademiknya.
Mind Map adalah
suatu teknis grafis yang memunginkan kita untuk mengeksplorasi seluruh
kemampuan kita untuk berpikir dan belajar. Mind map prinsip kerjanya sudah
melibatkan kedua belah otak secara aktif dan sinergis sehingga pembelajaran
pasti terasa menyenangkan. Penggunaan gambar dan illustrasi dalam belajar akan
mengaktifkan otak kanan siswa, dan menyeimbangkan dengan otak kirinya. Mind
Map banyak menggunakan gambar yang dapat mengaktifkan otak kanan (OKA) dan
warna yang menyenangkan otak.
Mind Map juga
menggunakan hierarki antara informasi sehingga tingkat kepentingan informasi
juga diperhatikan. Suatu materi pelajaran yang sudah tersusun hierarkinya akan
jauh lebih mudah dipahami. Suatu informasi akan lebih mudah diingat kalau
terasosiasi dengan informasi lain yang sudah kita ingat sebelumnya. Mind map
juga menggunakan prinsip asosiasi tersebut dan menyebabkan hubungan antar
informasi menjadi jelas dan sistematis.
Pusat Mind
Map ada di tengah-tengah kertas agar menarik perhatian mata dan otak kita.
Sesuatu yang menarik mata dan otak kita pasti akan menyebabkan kita mudah untuk
fokus. Cara kerja Mind Map tidak lain adalah sama dengan apa yang
terjadi pada sel otak, yaitu memancar dari satu titik ke titik lainnya.
Learning
must be fun! Informasi yang masuk ke otak dengan cara peta pikiran
akan mudah dipelajari, diingat, dianalisis, dan dikeluarkan lagi (recall)
kembali dari otak secara cepat dan efisien. Itulah keunggulan luar biasa dari Mind
Map.
2). Hukum Mind
Map
Adapun hukum Mind Map yaitu :
1. Pusat Mind
map harus berupa gambar, dan terletak ditengah-tengah kertas.
2. Cabang utama
Mind Map memancar langsung dari pusat Mind Map ke segala arah. Gunakan
warna yang berbeda untuk cabang yang berbeda.
3. Panjang
cabang sesuai dengan panjang kata kunci di atasnya.
4. Kata yang
ditulis di atas cabang berupa kata kunci dan diusahakan hanya satu kata.
5. Tambahkan
gambar dan warna sebanyak mungkin dalam Mind Map.
6. Gunakan
garis lengkung untuk tiap cabang.
Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan peta pikiran kosong adalah sebuah media
belajar siswa berupa mind map atau peta pikiran yang disediakan oleh
guru namun isinya belum ada atau kosong sehingga siswalah yang nantinya akan
mengisi peta pikiran tersebut sesuai dengan pancaran pikiran masing-masing
siswa atau kelompok.
2.
Hakikat Model NHT Interaktif
Jika kita
sebagai guru ingin melihat siswa yang sulit diaktifkan termasuk siswa paling
pendiam pun berani tampil ke depan kelas maka ada teknik yang dapat dijadikan
alternatif bagi para guru yaitu melalui pemanfaatan Random Tools for
Students yang merupakan bagian dari software SmartNotebook 10.7 (software
layar sentuh) dan dikombinasikan oleh Model Pembelajaran Number Heads
Together (NHT Interaktif/ NHT Digital).
Apa yang
dimaksud dengan SmartNotebook 10.7? aplikasi ini diperuntukkan bagi
penyusunan media pembelajaran interaktif berbasis layar sentuh yang
dikembangkan oleh Smart Technologies Inc. dari Kanada. Ada banyak
fitur-fitur menarik yang dapat para guru kembangkan dari aplikasi SmartNotebook
10.7 ini, salah satu yang menarik menurut penulis setelah penulis mempraktekkan
langsung di kelas bersama siswa yaitu Random Tools for Students.
Random Tools
for Students adalah fitur yang diperuntukkan agar guru dapat
memilih siswa mana atau kelompok berapa yang harus tampil ke depan kelas. Cara
memilihnya guru tidak lagi mengucapkan secara lisan tapi menggunakan Random
Tools yang dapat mencari sendiri secara acak siswa mana yang terpilih. Dari
beberapa kali penulis lakukan di kelas, hampir tiap kelas seluruh siswanya
dengan sukarela mau untuk tampil termasuk para siswa yang pendiam atau kurang
aktif akan secar sukarela dan senang hati maju ke depan kelas untuk
beraktivitas mengikuti pembelajaran.
Keunikan
dari Random Tools ini dapat memilih siswa dengan efek suara sehingga
siswa merasa terpacu adrenalinnya menunggu siapa yang akan terpilih. Selain itu
juga modelnya juga cukup banyak. Ada yang dapat dimanfaatkan untuk membuat
kelompok secara otomatis dari nama siswa satu kelas,ada juga yang dimanfaatkan
untuk memilih anggota kelompok berdasarkan foto siswa dalam satu kelas.
Random Tools
for Students tadi akan sangat “powerfull’ jika dikombinasikan
dengan Model Pengelompokkan Number Heads Together (NHT)
yang ditemukan oleh Spencer Kagan tahun 1992. Model pembelajaran ini
mengkondisikan seluruh siswa menjadi beberapa kelompok kecil dimana tiap
anggota kelompok memiliki nomor urut masing-masing yang juga menjadi kode
panggil. Cara pemilihan anggota kelompoknya pun diupayakan heterogen dari sisi
kemampuan siswanya sehingga distribusi ilmunya akan terjalin dengan baik serta
lebih merata . Dalam konteks ini, penulis mengembangkan model NHT tadi
dengan menyusunnya menggunakan software SmartNotebook 10.7 terutama
dengan fitur Random Tools for Students sehingga NHT yang terbetuk
menjadi lebih interaktif lagi.
3.
Hakikat Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS SMP
3.1.Hakikat
Aktivitas Siswa
Aktivitas
siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang proses belajar mengajar da
memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa, yaitu
meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah
siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling
berinteraksi membahas materi pembelajaran. Metode belajar mengajar yang
bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa lebih
berperan dan lebih terbuka serta sensitive dalam kegiatan belajar mengajar.
Indikator
aktivitas siswa dapat dilihat dari: pertama, mayoritas siswa
beraktivitas dalam pembelajaran; kedua, aktivitas pembelajaran
didominasi oleh kegiatan siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
3.2. Hakikat
Hasil Belajar
Menurut
Samuel Soeitoe hasil belajar merupakan perubahan mental pada diri pelajar atau
modifikasi kecenderunganya. Perubahan yang dimaksud, baik perubahan kognitif,
afektif maupun psikomotor. Perubahan-perubahan yang terjadi itu akan
berinteraksi, artinya saling mempengaruhi satu sama lain dank an tergambar pada
diri siswa.
Lily
Budiarjo mengutip pengertian hasil belajar yang dikemukakan Bentley dalam buku The
Bussines of Training (1991) bahwa hasil belajar siswa ditandai oleh dua
proses yaitu proses menemukan dan proses menerima.
Sedangkan S.
Nasution menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan pada individu
yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan
dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.
Hasil
belajar siswa merupakan hasil yang dicapai setelah mengikuti kegiatan belajar
mengajar (KBM) pada satu mata pelajaran untuk jangka waktu tertentu dan dapat
diketahui dari hasil penilaian belajar (evaluasi).
Evaluasi
sebagai salah satu komponen pada sistem instruksional yang tak terpisahkan
dalam KBM. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian evaluasi. Menurut Wand dan
Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu tindakan untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam
dunai pendidikan atau yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Menurut
Benjamin S. Bloom, evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan
pendidikan dan proses perkembangan ilmu telah berada di jalur yang diharapkan.
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa peran evaluasi begitu besar dalam
kegiatan pendidikan.
Keberhasilan
suatu pengajaran umumnya dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran yang bersangkutan. Selain itu, tingkat motivasi siswa dalam
proses belajar mengajar turut membantu tercapainya hasil belajar yang
diiinginkan. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bisa timbul dari
dalam (intern) dan luar (ekstern) individu. Salah satu faktor intern
adalah motivasi siswa yang berperan besar terhadap keberhasilan belajar.
Sedangkan salah satu faktor ekstern yang cukup menonjol adalah fasilitas
pembelajaran yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai sarana komputerisasi serta
kemampuan komputer guru itu sendiri. Kedua faktor tersebut sedapat mungkin
diarahkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Penilaian
terhadap kemajuan dan hasil belajar siswa harus dilakukan secara
berkesinambungan dan seobyektif mungkin. Menilai kemajuan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar mempunyai tujuan ganda, yaitu untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dan kesulitan yang dialami siswa dalam menguasai materi
pelajaran dan untuk mengetahui relevansi antara tujuan, materi, metode dan
sasaran penyelenggaraan program pembelajaran. Berdasarkan tujuan tersebut siswa
dan guru memerlukan umpan balik (feedback) atas upaya yang mereka lakukan
sehingga siswa mengetahui hasil belajarnya dan guru juga mengetahui keefektifan
strategi pengajaran. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dimaksud dengan
penilaian adalah nilai tes di setiap akhir pembelajaran maupun ulangan harian
siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) materi Perang Dunia II
Bab III Metodologi Penelitian
1. Setting
Penelitian
1.1 Tempat
Penelitian
Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan kelas IX di Primagama Madiun untuk mata
pelajaran IPS materi Perang Dunia II.
1.2 Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada awal semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017, yaitu
bulan Januari 2017 sampai dengan April 2017.
1.3
Siklus PTK
PTK ini dilaksanakan
melalui dua siklus untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam mengikuti mata pelajaran IPS pada materi Perang Dunia II melalui
kolaborasi media pepisong dan model NHT interaktif.
2.
Persiapan PTK
Sebelum
pelaksanaan PTK dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan
untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang akan dijadikan PTK, yaitu kompetensi dasar (KD) 1.2.1 Mendeskripsikan
Perang Dunia II. Selain itu, juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang
berupa :
(1). Lembar Kerja Siswa berupa print
out & file peta pikiran yang masih kosong.
(2). Rangkuman Materi Perang Dunia
II (Catatan Linear)
(3). Lembar Pengamatan Diskusi.
(3). Lembar Evaluasi.
(5). Tampilan NHT Interaktif
menggunakan SmartNotebook 10.7.
Dalam persiapan juga akan disusun
daftar nama kelompok diskusi yang dibuat secara heterogen.
3.
Subyek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subyek
penelitian adalah siswa kelas sembilan yang terdiri dari 18 siswa dengan
komposisi perempuan 8 dan laki-laki 10 siswa.
4.
Sumber Data
(1) Siswa
Untuk mendapatkan data tentang
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
(2) Guru/Tentor
Untuk melihat tingkat keberhasilan
implementasi kolaborasi media pepisong dan model NHT interaktif juga aktivitas
serta hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
(3) Teman Sejawat
dan Kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator
dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implemetasi PTK secara
komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru/tentor.
5.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data PTK
1.1. Tes : dipergunakan untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
1.2. Observasi : dipergunakan
untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam PBM dan implementasi
media pepisong dan model NHT interaktif.
1.3. Wawancara : untuk
mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi media pepisong dan
model NHT interaktif.
1.4. Diskusi antara guru,
teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.
2. Alat Pengumpul Data PTK
2.1. Tes : menggunakan butir
soal/instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
2.2. Observasi : menggunakan
lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar IPS.
2.3. Wawancara : menggunakan
panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat
tentang media pepisong dan model NHT interaktif.
2.4. Kuesioner : untuk
mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang media pepisong
dan model NHT interaktif.
2.5. Diskusi : menggunakan
lembar hasil pengamatan.
6.
Indikator Kinerja
Dalam PTK ini yang akan dilihat
indikator kinerjanya selain siswa adalah guru, kerabat guru merupakan
fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa.
- Siswa
- Tes: rata-rata nilai ulangan harian.
- Observasi: keterlibatan siswa dalam proses
belajar mengajar IPS
- Guru
- Dokumentasi: kehadiran siswa.
- Observasi: hasil observasi.
7.
Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap
kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan
yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
- Hasil belajar: dengan menganalisis nilai
rata-rata ulangan harian yang kemudian dibuat dalam persentase ketuntasan
belajar para siswa.
- Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
IPS: dengan menganalisis tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar IPS. Adapun kriteria keberhasilan dapat dikategorikan dalam
rentang sebagai berikut:
Kriteria Keberhasilan
|
≥ 80 %
|
Sangat Baik
|
|
60 % – 79,9%
|
Baik
|
|
40 % – 59,9%
|
Cukup Baik
|
|
20 % – 39,9%
|
Kurang Baik
|
|
< 20 %
|
Sangat Kurang
|
8.
Prosedur Penelitian
Siklus 1 (Tiga kali Pertemuan)
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:
1). Perencanaan (Planning)
a.Tim peneliti melakukan analisis
kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
b. Membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
c. Membuat lembar kerja siswa berupa
file peta pikiran yang masih kosong memanfaatkan software Mindjet
MindManager Pro 7.
d. Sosialisasi pada siswa tentang
hukum peta pikiran & cara membuatnya.
e. Menyusun alat evaluasi
pembelajaran.
f. Menyusun NHT Interaktif
memanfaatkan software SmartNotebook 10.7.
g. Membuat lembar observasi untuk
mendokumentasikan kegiatan siswa.
h. Membuat lembar observasi untuk
mendokumentasikan kegiatan guru.
2). Pelaksanaan (Acting)
|
Uraian Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
|
|
Pertemuan ke-1 (Latar Belakang
Perang Dunia II)
|
1.1
Apersepsi: Guru membuka pertemuan dengan doa lalu memberi salam, menuliskan
nama siswa yang tidak masuk dan bertanya kepada siswa apakah sudah siap
mengikuti pelajaran.
1.2 Guru
mengemukakan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan saat itu.
1.3 Guru
mengaitkan peran/manfaat penguasaan kompetensi dalam kehidupan siswa.
|
10 menit
|
EKSPLORASI
2.1 Guru menayangkan
foto/gambar tentang Perang Dunia II. Guru meminta tanggapan / komentar
beberapa siswa terhadap tayangan foto/gambar tersebut.
2.2 Guru mengajukan
pertanyaan untuk menggali informasi sekaligus menimbulkan ketertarikan siswa
terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari.
ELABORASI
2.3 Guru membentuk
kelompok dengan cara yang unik sehingga para siswa terbagi menjadi 6 (enam)
kelompok.
2.4 Tiap kelompok
menggunakan satu Notebook/Netbook untuk bekerja kelompok.
2.5 Guru membagikan
lembaran bahan diskusi sekaligus bahan kerjaberupa rangkuman materi dalam
bentuk catatan linear dan FKS (File Kerja Siswa)berupa Peta Pikiran yang
sebagian kosong dan sebagian kecil telah terisi pada sub judul yaitu Latar
Belakang Perang Dunia II.
2.6 Tiap kelompok
berdiskusi dan bekerja sama untuk memahami materi pelajaran yang bersumber
dari rangkuman materi yang telah diberikan oleh guru serta mengisi File Kerja
Siswa berupa Peta Pikiran Kosong.
2.7 Selama diskusi
guru melakukan penilaian menggunakan tabel pengamatan kegiatan siswa.
KONFIRMASI
2.8 Guru mengundi
dengan memanfaatkan NHT Interaktif yang dibuat menggunakan software
SmartNotebook 10.7 dengan berdasarkan Tabel Penilaian Proses Number
Heads Together untuk memilih kelompok mana yang presentasi terlebih
dahulu sekaligus anggota kelompok mana yang harus membawakan presentasi
tersebut.
2.9 Guru mengundi lagi
untuk memilih secara acak dari kelompok lain untuk bertanya atau memberi
tanggapan. Demikian seterusnya juga berlaku untuk kelompok lain.
|
60 menit
|
|
3.1 Guru menguji penguasaan
materi siswa melalui tes tertulis (soal diberikan lewat tayangan Di layar
LCD).
3.2 Guru mengumumkan
kelompok terbaik pada pertemuan saat itu dan mengajak seluruh siswa untuk
memberikan apresiasi terhadap kelompok terbaik tersebut dengan tepuk tangan.
3.3 Guru memberikan tugas
latihan soal (PR) dari Buku Smart Book
1.
|
10 menit
|
|
|
Pertemuan ke-2 (Pihak yang
Berperan & Jalannya Perang Dunia II)
|
1.4
Apersepsi: Guru membuka pertemuan dengan doa lalu memberi salam, menuliskan
nama siswa yang tidak masuk dan bertanya kepada siswa apakah sudah siap
mengikuti pelajaran.
1.5 Guru
mengemukakan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan saat itu.
|
10 menit
|
EKSPLORASI
2.10 Guru
mereviu kembali tentang materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya
2.11 Guru
mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi sekaligus menimbulkan
ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari.
ELABORASI
2.12 Guru
memerintahkan kepada seluruh siswa untuk kembali duduk ke kelompoknya
masing-masing sehingga para siswa terbagi menjadi 6 (enam) kelompok seperti
di pertemuan sebelumnya.
2.13 Tiap
kelompok menggunakan satu Notebook/Netbook untuk bekerja kelompok.
2.14 Guru
membagikan lembaran bahan diskusi sekaligus bahan kerjaberupa rangkuman
materi dalam bentuk catatan linear dan FKS (File Kerja Siswa)berupa Peta
Pikiran yang sebagian kosong dan sebagian kecil telah terisi pada sub judul
yaitu Pihak yang Berperan dan Jalannya Perang Dunia II.
2.15 Tiap
kelompok berdiskusi dan bekerja sama untuk memahami materi pelajaran yang
bersumber dari rangkuman materi yang telah diberikan oleh guru serta mengisi
File Kerja Siswa berupa Peta Pikiran Kosong.
2.16 Selama
diskusi guru melakukan penilaian menggunakan tabel pengamatan kegiatan siswa.
KONFIRMASI
2.17 Guru
mengundi dengan memanfaatkan NHT Interaktif yang dibuat menggunakan software
SmartNotebook 10.7 dengan berdasarkan Tabel Penilaian Proses Number
Heads Together untuk memilih kelompok mana yang presentasi terlebih
dahulu sekaligus anggota kelompok mana yang harus membawakan presentasi
tersebut.
2.18 Guru
mengundi lagi untuk memilih secara acak dari kelompok lain untuk bertanya
atau memberi tanggapan. Demikian seterusnya juga berlaku untuk kelompok lain.
|
60 menit
|
|
|
1.
3. Kegiatan
Penutup:
1.
Guru menguji penguasaan materi
siswa melalui tes tertulis (soal diberikan lewat tayangan Di layar LCD)
2.
Guru mengumumkan kelompok terbaik
pada pertemuan saat itu dan mengajak seluruh siswa untuk memberikan apresiasi
terhadap kelompok terbaik tersebut dengan tepuk tangan.
3.
Guru memberikan tugas latihan soal
(PR) dari Buku Smart Book 1.
|
10 menit
|
|
|
Pertemuan ke-3 (Akibat Perang
Dunia II di berbagai bidang)
|
1.
1.
Kegiatan Pendahuluan
1.6 Apersepsi:
Guru membuka pertemuan dengan doa lalu memberi salam, menuliskan nama siswa
yang tidak masuk dan bertanya kepada siswa apakah sudah siap mengikuti
pelajaran.
1.7 Guru
mengemukakan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan saat itu.
|
10 menit
|
EKSPLORASI
2.19 Guru
mereviu kembali tentang materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
2.20 Guru
mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi sekaligus menimbulkan ketertarikan
siswa terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari.
ELABORASI
1.3 Guru
memerintahkan kepada seluruh siswa untuk kembali duduk ke kelompoknya
masing-masing sehingga para siswa terbagi menjadi 6 (enam) kelompok seperti
di pertemuan sebelumnya.
1.4
Tiap kelompok menggunakan satu Notebook/Netbook untuk bekerja kelompok.
1.5
Guru membagikan lembaran bahan diskusi sekaligus bahan kerjaberupa rangkuman
materi dalam bentuk catatan linear dan FKS (File Kerja Siswa)berupa Peta
Pikiran yang sebagian kosong dan sebagian kecil telah terisi pada sub judul
yaitu Akibat Perang Dunia II di berbagai bidang.
1.6
Tiap kelompok berdiskusi dan bekerja sama untuk memahami materi pelajaran
yang bersumber dari rangkuman materi yang telah diberikan oleh guru serta
mengisi File Kerja Siswa berupa Peta Pikiran Kosong.
1.7
Selama diskusi guru melakukan penilaian menggunakan tabel pengamatan kegiatan
siswa.
KONFIRMASI
1.8
Guru mengundi dengan memanfaatkan NHT Interaktif yang dibuat menggunakan software
SmartNotebook 10.7 dengan berdasarkan Tabel Penilaian Proses Number
Heads Together untuk memilih kelompok mana yang presentasi terlebih
dahulu sekaligus anggota kelompok mana yang harus membawakan presentasi
tersebut.
1.9
Guru mengundi lagi untuk memilih secara acak dari kelompok lain untuk
bertanya atau memberi tanggapan. Demikian seterusnya juga berlaku untuk
kelompok lain.
|
60 menit
|
|
3.1. Guru
menguji penguasaan materi siswa melalui tes tertulis (soal diberikan lewat
tayangan Di layar LCD)
3.2. Guru
mengumumkan kelompok terbaik pada pertemuan saat itu dan mengajak seluruh
siswa untuk memberikan apresiasi terhadap kelompok terbaik tersebut dengan
tepuk tangan.
3.3. Guru
memberikan tugas latihan soal (PR) dari Buku Smart Book 1.
|
10 menit
|
3). Pengamatan (Observation)
a. Situasi kegiatan belajar
mengajar.
b. Keterlibatan siswa untuk mengukur
seberapa tinggi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
c. Kemampuan siswa dalam kerja
kelompok maupun individu.
4). Refleksi (Reflecting)
Penelitian tindakan kelas ini
berhasil apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Minimal 75% dari jumlah siswa aktif mengikuti
pembelajaran.
- Minimal 75% dari jumlah siswa memiliki nilai
ulangan harian yang mencapai dan/atau melampaui KKM mata pelajaran IPS
yaitu 72.
Siklus 2 (Tiga kali Pertemuan)
Seperti halnya siklus pertama, silus
kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1). Perencanaan (Planning)
Tim peneliti membuat rencana
pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
2). Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran IPS
dengan menerapkan media peta pikiran yang masih kosong dan didukung dengan
model pengelompokkan metode kepala bernomor (NHT)interaktif.
3). Pengamatan (Observation)
Tim Peneliti (guru dan kolaborator)
melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran.
4). Refleksi (Reflecting)
Tim peneliti melakukan refleksi
terhadap pelaksanaan siklus kedua.
- 9. Personalia
Penelitian
Adapun tim peneliti dalam penelitian
tindakan kelas ini sebagai berikut :
- Guru Peneliti
Nama
: Drs. Sugiono Ruslan
Tugas
: 1. Membuat Proposal PTK
2. Melaksanakan PTK
3. Membuat laporan hasil PTK
- Kolaborator (Mitra)
Nama
: Sumatjoko, S.Pd
Tugas
: 1. Membantu tugas peneliti
2. Melakukan pengamatan (observasi)
3. Memberikan saran dan pemikiran
untuk keberhasilan PTK
10. Rencana Pembiayaan
|
No
|
Jenis Penggunaan
|
Jumlah (Rp)
|
Keterangan
|
|
1
|
ATK
|
||
|
2
|
Transportasi
|
||
|
3
|
Fotokopi
|
||
|
4
|
Pengumpulan Data
|
||
|
5
|
Analisis Data
|
||
|
6
|
Penyusunan Draf Awal
|
||
|
7
|
Seminar
|
||
|
8
|
Perbaikan Laporan
|
||
|
9
|
Penggandaan Laporan
|
Catatan : (Dicantumkan
jika dibiaya pihak lain atau sponsor)
11. Rencana Kerja
|
No
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan
|
||||
|
Januari
|
Pebruari
|
Maret
|
April
|
|||
|
1
|
Penyusunan proposal
|
X
|
||||
|
2
|
Pelaksanaan siklus 1
|
X
|
||||
|
3
|
Pelaksanaan siklus 2
|
X
|
||||
|
4
|
Tabulasi dan analisis data
|
X
|
X
|
|||
|
5
|
Penyusunan laporan PTK
|
X
|
X
|
|||
|
6
|
Seminar hasil PTK
|
X
|
||||
|
7
|
Perbaikan laporan PTK
|
X
|
||||
|
8
|
Penjilidan
|
X
|
||||
12. Daftar Pustaka
Buzan, Tony. 2002. Gunakan Kepala
Anda. Jakarta: Delapratasa Publishing.
Depdiknas. 2007. Peraturan
Mendiknas RI No. 41/2007 Tentang Standar Proses. Depdiknas Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Enterprise, Jubilee. 2008. Seni
Berpikir Cerdas dengan Mind Manager 7. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Gora, Winastwan dan Sunarto. 2010. PAKEMATIK.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Manurung, M. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Gramedia.
Mulyasa, E. 2009. Praktik
Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Nardi. (2011). Pembelajaran Number
Head Together, (Online). Tersedia: http://nardishome.blogspot.com/2011/04/pembelajaran-numbered-head-together-nht.html.
(18 April 2011).
Nurkancana, Wawan dan Sumatana, PPN.
1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Primagama, 2016. Smart Book 1 Kelas IX SMP. Yogjakarta :
PT. Primagama
Purwanto, M. Ngalim. 2002. Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Ridwan, Sa’adah. 2002. Penelitian
Tindakan Kelas Bagi Guru. Bandung:Basic Education Project.
Soeitoe, Samuel. 1982. Psikologi
Pendidikan untuk para Pendidik dan Calon Pendidik. Jakarta: LPFE-UI.
Suyitno, Imam. 2011. Karya Tulis
Ilmiah. Bandung: PT. Refika Aditama.
Waluyo. 2008. Bse: Ilmu
Pengetahuan Sosial Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.
Windura, Sutanto. 2008. Mind Map
Langkah Demi Langkah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Yuanita, Eva. (2011). Model
Pembelajaran Number Heads Together, (Online). Tersedia: http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-numbered-heads.html.
(3 Mei 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar